Saturday, November 16, 2019

20 Rekomendasi Film Movie Bioskop Terbaik & Terbaru


Inilah 20 Movie Film Terbaik  yang Wajib Kamu Tonton

Apakah kamu gemar mengkoleksi Flim movie  menotont flim tersebut sambil menikmati hidangan pop cron dan es teh segar di  ruang tamu sambil menoton tv dengan layar lebar .

atau kah kalian sering menoton flim movie di kamar  pakek Smarphone , apapun itu flim movie memang sangat seru sekali untuk di nikmati sendiri ataupun dengan keluarga  , bareng temen pun menonton flim movie memang benar benar asik ,

tapi  gimana kalo kamu kehabisan stok flim movie terbaik mu , tenang ! kali ini bacaotaku akan merekomendasikan movie terbaik sepanjang tahun 2019 yang paling populer  dan seru untuk di tonton  , yuk simak apa saja .


1. Joker Movie


Flim movie joker  merupakan flim movie terbaik sepanjang masa kategori dewasa pada tahun 2019 , Flim  ini berhasil meyita perhatian banyak orang  atas kisah  yang benar - benar menyentuh hati para penoton .

karna di Flim movie joker ini kamu akan di bawah sama kisah joker yang begitu menyedihkan dan hal  itu bisa membuat kamu merasa bersimpati dengan tokoh joker ,  padahal-kan joker itu adalah karakter yang jahat di flimnya Batman . dan telah membuat orang banyak menderita karna ulah joker ini .

tapi kalo kalian sudah menonton flim movie joker entah kenapa kita jadi bersimpati dengan dia , seperti ada yang dikutip dari flim ini " Orang Jahat terlahir dari  orang baik yang tersakiti "


2. Ready Player One


JIka kalian penggemar anime , apakah kalian sudah menoton anime Sword Art online  nah jika iya kalian sudah menonton anime tersebut maka kalian tidak akan asing dengan flim yang satu ini , karna Flim Ready Player One adalah movie yang mengangkat Tema Game Vitrual Reality  pada tahun 2045.

Film ini bercerita tentang seorang remaja berusia 18 tahun bernama Wade Watts yang hidup di Columbus, Ohio pada tahun 2045. Saat itu, dunia begitu "keras."

Satu-satunya waktu Wade Watts (Tye Sheridan) benar-benar terasa "hidup" ketika ia pergi ke Oasis, sebuah dunia maya yang imersif tempat sebagian besar manusia menghabiskan hari-harinya.


3. Gantz : O


Nah satu lagi ini bagi penggemar anime sendiri sudah pada tau  flim movie animasi yang satu ini ,   Gantz:O sendiri merupakan salah satu movie animasi 3D yang di angkat dari cerita anime / manga .

Cerita Gant:O  berpusat pada Kato yang berusaha memenuhi janjinya kembali pulang ke rumah untuk merayakan ulangtahun adiknya. Namun Kato terbunuh akibat sebuah insiden penusukan yang mengakibatkan dia masuk ke dalam permainan Gantz.

Gantz : O mengambil setting pertempuran di Osaka, dimana untuk pertama kalinya tim Kurono bertemu dengan tim Gantz lain dalam satu misi. Dalam film dikisahkan bahwa Kurono mati akibat terbunuh alien dalam sebuah misi, sedangkan dalam komik dia terbunuh oleh kelompok vampire .

Flim movie animasi ini sangat seru untuk di ikuti  , ketegangan   serta keseruan akan kamu rasakan  jika kamu menonton flim animasi terbaik  yang satu ini .


4. Ghost  Stories


Sesuai dengan nama nya Flim  movie ini sangat lah direkomendasikan bagi kalian para penggemar flim Horor  , disini akan memadukan ketakutan di flim horor dengan tema pisikological yang sangat seru untuk di ikuti

ceritanya sendiri dimulai pada tahun 1979 ayah Phillip Goodman yang tegas mengusir saudara perempuannya sebab telah berkencan dengan lelaki asia. Goodman seorang profesor dan presenter tv terkenal yang acaranya dikhusukan menghilangkan perasangka para paranormal, yang Goodman anggap pekerjaan hidupnya untuk menghentikan kehidupan orang yang dirusak takhayul seperti yang dialami keluarganya.


5. Parasite


Film ini nyaris tanpa cela, kalau nggak bisa disebut sempurna. Jika nggak ada lagi film yang lebih keren di sisa tahun 2019 ini, bakalan mudah buat saya untuk menjatuhkan pilihan film terbaik 2019. Tanpa ragu saya bakal memilih Parasite.

Di separuh awal durasi, nggak terhitung berapa kali saya dibikin ketawa terpingkal-pingkal oleh sajian komedi gelap dari anggota keluarga Kim. Tapi apa yang paling mengena dari film ini adalah kritik pedasnya terhadap ketimpangan sosial. Dalam sistem kapitalistik yang mendominasi dunia saat ini, seringkali tindakan kriminal yang dilakukan seseorang memang bersumber dari kondisi hidupnya yang diliputi kemiskinan.

Dan lewat Parasite, sutradara Bong Joon-Ho melemparkan realitas kelam dari masyarakat kita yang terbagi-bagi ke dalam kelas sosial… dengan cara yang sangat menohok sekaligus elegan.

Saya nggak pernah kasih skor untuk menilai film (karena saya merasa diri bukan kritikus film profesional). Tapi khusus untuk Parasite, saya pengin membuat pengecualian.  Film ini layak banget buat dapat skor 10 dari total skor 10.


6.  Us


Sutradara Jordan Peele yang sempat menghentak dunia lewat Get Out, kembali menawarkan kita satu sajian horor yang sarat dengan kritik sosial. Dengan mengusung judul Us, kali ini Peele mengajak kita untuk menyelami horor dari doppelganger.

Saat nonton film ini, nggak tahu kenapa saya jadi teringat sama episode-episode klasik serial The Twilight Zone (yeah, saya suka nonton episode jadul yang warnanya masih hitam putih itu). Di beberapa kesempatan saya dibikin sangat nggak nyaman karena atmosfernya yang disturbing. Tapi di sisi lain, nggak jarang juga saya dibikin cekikikan karena, well, keanehan yang ada di dalamnya.


Satu lagi, permulaan film ini kelihatan kayak home invasion. Tapi jangan berharap kamu cuma bakal nonton film home invasion biasa. Us lebih dari itu. Ini film mengundang penontonnya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang sifat dasar manusia.


7. Avengers: Endgame


Kalau nggak dieksekusi dengan apik, film yang durasinya lama itu bisa sangat membosankan buat ditonton. Tapi dengan durasinya yang lebih dari tiga jam, Avengers: Endgame sanggup membuat banyak penonton rela menahan pipis di bioskop.

Apa aja poin keunggulan dari Endgame, itu nggak bakalan muat kalau ditulis di artikel listicle kayak gini. Bila kamu mau baca opini singkat kami tentang Avengers: Endgame, silakan buka artikel ini:


Hey, saya sendiri jadi pengin nonton lagi nih. Tapi saya yakin, kamu yang udah nonton pun nggak bakalan bosan kalau nonton ulang Endgame. Ini film memang layak ditonton berapa kali pun.



8. Warcraft


Apa kamu masih ingat dengan game terkenal yang satu ini , flim ini di angkat melalui game terkenal dengan judul yang sama , flim warcraft menceritakan  Tempat para manusia, Azeroth telah hancur karena peperangan antar peradaban sedangkan prajurit Orc sedang mencari dunia baru dikarenakan dunia mereka, Draenor telah diambang kehancuran.

Dark Portal merupakan pintu portal penghubung antar 2 dunia yaitu, dunia orc dan dunia manusia. Anduin Lother (Travis Fimmel), pemimpin manusia dan Durotan (Toby Kebbell), pemimpin para Orc telah diutus ke Dark Portal untuk menentukan nasib keluarga, rumah dan kaum mereka masing-masing kedepannya.


9. John Wick 3: Parabellum


Kamu punya teman yang sering bertingkah laku konyol, dan ia sendiri sadar betul sama kekonyolannya itu? Alih-alih berlagak cool, teman kamu itu malah memanfaatkan kekonyolannya untuk mendapat perhatian orang lain. Dan ajaibnya, orang-orang menyukainya.

Kalau mau dianalogikan, John Wick 3 mirip teman kamu yang konyol itu. Ceritanya konyol, karakter-karakternya konyol, nama-nama karakternya pun ada yang konyol. Bahkan sebagai film action, nggak jarang adegan aksinya dieksekusi dengan cara yang absurd pula.

Menunggang kuda di jalanan Kota New York? Saya sampai ketawa ngakak saat lihat adegan ini.

Tapi mungkin kekekonyolan sederhana itulah yang jadi ciri khas dan daya tarik dari setiap seri John Wick, nggak terkecuali seri ketiganya ini. Dan jangan lupakan juga, sisi aksinya pun layak mengundang decak kagum.

Jangan pernah berubah, John. Tetaplah seperti itu.


10. Toy Story 4


Satu harapan saya, semoga Pixar nggak bikin lagi sekuel dari Toy Story. Biarkan seri keempatnya jadi film terakhir deh. Kecuali… kecuali kalau Pixar sanggup melanjutkan petulangan Woody dkk. dengan lebih emosional di Toy Story 5.

Yup, film ini punya makna emosional lumayan besar buat mereka yang tumbuh besar di era 90-an. Tapi Toy Story 4 tentu nggak akan mengundang banyak pujian kalau hanya mengandalkan nostalgia doang ‘kan? Coba kamu tanya ke diri sendiri, apa kamu dibuat bosan saat menontonnya?

Saya yakin jawabannya nggak. Sedari film pertamanya sampai seri yang keempat ini, Pixar masih sanggup membuat karya yang menghibur lewat lelucon-lelucon jenakanya, penambahan karakter baru yang gampang kita sukai, sekaligus isu filosofis yang disisipkan secara implisit.


11. Shazam!


Jika Marvel punya Deadpool, DC punya superhero kenanak-kanakan dalam diri Shazam! Well, di mata saya, ia nggak sekonyol Deadpool sih. Tapi hadirnya Shazam! membuktikan kalau film superhero DC bisa dibawa ke arah yang lebih ringan.

Meskipun Shazam! merupakan contoh pahlawan super yang punya keunikan tersendiri dibandingkan mayoritas superhero DC, berkat film ini saya jadi berharap semoga Warner Bros. dan DC mau memproduksi lebih banyak film superhero yang bernuansa mirip kayak Shazam!


12. Pokemon: Detective Pikachu


Saya pernah menulis artikel yang membahas tentang, kenapa banyak film adaptasi video game yang berakhir mengecawakan? Detective Pikachu jelas merupakan pengecualian. Saya mesti angkat topi terhadap cara film ini diarahkan.

Ceritanya memang nggak terlalu berat buat dicerna, karena memang film ini ditujukan buat ramah keluarga. Tapi yang paling bikin saya nggak nyangka, kisahnya mengandung twist yang diramu dengan cukup meyakinkan. Walaupun sayangnya, cara penceritaan dan struktur plot secara keseluruhan cenderung kurang rapi.

Tapi hey, ini film tentang Pokemon, bukan biografi Einstein. Terlepas dari kekurangannya, beberapa kali saya nggak sadar terbawa suasana saat mantengin layar. Dilihat dari sisi hiburannya, Detective Pikachu udah lebih dari memuaskan.


13. Once Upon a Time in Hollywood


Komedi gelap, kebrutalan yang berlebihan, tragedi, isu kontroversial, semua itu berbaur menjadi satu dalam film kesepuluh dari Quentin Tarantino ini. Walaupun, memang hampir semua film Tarantino pasti mengandung unsur-unsur itu sih.

Mengambil setting di tahun 60-an, Once Upon a Time… in Hollywood menggambarkan bagaimana budaya pop pada masa itu memengaruhi pola pikir individu, khususnya di industri perfilman. Keluarga Manson yang jadi salah satu inspirasi dan bahan untuk film ini (dan juga cara Tarantino menggambarkannya) patut mendapat perhatian lebih. Karena merekalah yang bakal jadi kunci dari bagian klimaksnya yang gila.

Satu poin tambahan: tanpa bermaksud melebih-lebihkan, akting dari duet Leonardo DiCaprio dan Brad Pitt benar-benar mengagumkan di film ini.


14. Midsommar


Kalau mau diringkas, Midsommar itu punya kemiripan yang kental dengan film Ari Aster sebelumnya, Hereditary. Salah satunya, mereka sama-sama melibatkan sekte.

Midsommar sendiri bukanlah film horor yang mengandalkan jumpscare atau penampakan hantu yang wujudnya, gimanaaa gituh. Ia lebih memilih untuk memancing rasa takut dalam diri penonton dengan cara mempermainkan sisi psikologis kita, membuat kita merasa sangat nggak nyaman saat memandangi layar.

Ini juga bukan film horor yang bisa bikin semua orang terkesan, sekalipun orang itu pada dasarnya merupakan pencinta horor. Tapi Midsommar punya kualitas yang bisa bikin ia berpotensi besar jadi salah satu karya horor klasik.



15. The Last Black Man in San Fransisco




Apa pesan moral yang pengin disampaikan oleh The Last Black Man in San Fransisco? Mungkin yang paling kentara adalah kisah tentang persahabatan yang diwakili oleh dua karakter utamanya, Jimmie Fails dan Montgomery.

Tapi saya merasakan sesuatu yang lebih dalam dari film ini, sesuatu yang berhubungan dengan pencarian tujuan hidup, sudut pandang orang kulit hitam di Amerika, dan bagaimana sejarah serta lingkungan bisa memengaruhi pola pikir seseorang. Contoh yang paling bagus bisa kamu lihat dari obsesi Jimmie untuk mengambil alih kembali rumah yang dibangun kakeknya. Tapi begitu kamu lihat gimana ujung dari perjuangan Jimmie, beuh… rasanya sedih nggak terkira. Menusuk ulu hati banget.

16. The Art of Self-Defense



Mungkin sebagian besar pria di planet bumi yang tercinta ini masih menganggap kekuatan adalah kunci agar cowok bisa disebut maskulin. Apa? Kamu juga termasuk orang yang berpikiran kayak begitu?

Tunggu dulu… baiknya kamu tonton The Art of Self-Defense. Ini adalah film satir yang menyindir habis-habisan, bahkan seakan menertawai, pandangan tradisional soal maskulinitas. Dan saya harus bilang, caranya dalam menyindir beneran kocak banget.

Jesse Eisenberg sekali lagi memerankan karakter pria culun penakut yang kemudian berkembang mengalahkan kelemahan dirinya. Dan ia kayaknya memang lebih bisa mengeluarkan potensinya saat memerankan karakter seperti itu deh, seperti yang dilakukannya di film Zombieland.



17. Crawl


Sebagai penikmat genre horor dan thriller, saya mengagumi film High Tension besutan sutradara asal Prancis, Alexander Aja. Tapi saya juga nggak menyangka ia bisa membuat film seperti Crawl – yang menceritakan teror serangan aligator – jadi begitu menegangkan. Maklum, saya masih teringat sama Piranha 3D, film horor yang juga disutradarai Aja, tapi lebih kelihatan kayak film horor kelas B.

Crawl sebenarnya dibangun dengan simpel banget. Ceritanya berpusat pada ayah dan anak yang berusaha bertahan hidup dari terkaman gigi tajam aligator. Tapi kesederhanaan itu nyatanya mampu menumbukan rasa simpati saat saya melihat perjuangan Haley sang karakter utama. Keputusan untuk memusatkan fokus pada hubungan dua orang manusia dan sekelompok aligator terbukti sangat jitu, meskipun sulit memungkiri performa brilian Kaya Scodelario yang memerankan Haley jadi penggerak utama intensitas film.

18. El Camino: A Breaking Bad Movie




Sangat nggak disarankan untuk nonton El Camino tanpa terlebih dahulu nonton serial TV orisinalnya, Breaking Bad. Ini film yang berfungsi sebagai sekuel dari salah satu serial TV terbaik sepanjang masa tersebut.

Selayaknya Breaking Bad, alur dari El Camino cenderung lambat. Saya nggak akan terkejut kalau ada penonton yang dibikin bosan oleh film ini. Tapi sekali lagi, keistimewaan El Camino nggak akan bisa  terlihat jika kamu nggak tahu apa pun tentang Breaking Bad.

Sebutlah itu karena faktor nostalgia, atau akting luar biasa dari Aaron Paul, atau sentuhan magis dari sang kreator sekaligus sutradaranya, Vince Gilligan, El Camino pasti bakal bikin semua penggila Breaking Bad kegirangan.



19. Booksmart



Olivia Wilde menunaikan tugasnya dengan baik dalam debutnya sebagai sutradara. Ia mampu memberi kita film komedi yang memang beneran lucu dan cerdas. Dan ia melakukannya lewat film bertema Anak SMA, tema yang udah sering banget dipakai di genre komedi.

Kalau kita menilik genre komedi secara keseluruhan, Booksmart memang kurang menampilkan sesuatu yang baru. Tapi buat kamu yang lagi butuh hiburan, film ini wajib jadi pilihan utama.

Kalau kamu termasuk tipe orang yang selama ini selalu fokus belajar, sampai lupa caranya bersenang-senang, mungkin kamu bakal lebih merasa terhubung sama apa yang dialami oleh Molly dan Amy.



20. Spider-Man: Far From Home


Dibandingkan The Amazing Spider-Man yang dibintangi Andrew Garfield, Spider-Man: Far From Home jauh lebih amazing.

Oke, katanya sih, membanding-bandingkan suatu hal dengan hal yang lain tuh bukan perbuatan bagus ‘kan? Jadi, mari kita pandang film ini sebagai film yang berdiri sendiri.

Tapi yaah, sebagai film yang berdiri sendiri pun, Spider-Man: Far From Home tetap amazing.  Semuanya kelihatan seimbang dalam artian yang positif: mulai dari pengembangan ceritanya yang jadi pembuka pasca-End Game, akting para aktornya dan chemistry yang terjalin di antara mereka, humor-humor ala Spider-Man versi komik yang diaplikasikan dengan baik, Jake Gyllenhaal sebagai Mysterio, dan twist mengejutkan di bagian ending.



Baca Artikel lainnya ya!...

Daftarkan Email Kamu disini!..

Nggak perlu bolak-balik ke Situs ini untuk ngecek postingan terbaru, Daftarkan aja email kamu disini.

20 Rekomendasi Film Movie Bioskop Terbaik & Terbaru
4/ 5
Oleh